Mengkudu mempunyai potensi yang besar sebagai bahan minuman fungsional seiring dengan makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.

Beberapa tahun terakhir ini, tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.) mendapat perhatian sangat besar karena adanya fakta empiris serta bukti penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa buah mengkudu berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit degeneratif seperti kanker, tumor, dan diabetes.

Hal tersebut membuat produk olahan buah mengkudu diproduksi secara luas dalam berbagai merek dengan klaim dapat mengobati berbagai jenis penyakit seperti tekanan darah tinggi, radang ginjal, radang empedu, disentri, liver, diabetes, cacingan, artistis, atherosklerosis, sakit perut, dan masuk angin. Dengan adanya fakta-fakta tersebut maka mengkudu berpotensi dikembangkan sebagai pangan fungsional.

Produk olahan buah mengkudu tidak hanya berbentuk jus atau sari buah saja, tetapi juga berupa serbuk buah tanpa biji, serbuk atau kopi biji dan dikemas dalam kapsul yang banyak dijual di pasar tradisional di Jawa Tengah. Untuk sari buah, proses pengolahan yang banyak dilakukan meliputi penyimpanan buah mengkudu dikombinasikan dengan pengepresan atau hanya pengepresan saja.

Komposisi Kimia Buah Mengkudu

Buah mengkudu mengandung berbagai senyawa yang penting bagi kesehatan. Hasil penelitian membuktikan bahwa buah mengkudu mengandung senyawa metabolit sekunder yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, selain kandungan nutrisinya yang juga beragam seperti vitamin A, C, niasin, tiamin dan riboflavin, serta mineral seperti zat besi, kalsium, natrium, dan kalium.

Beberapa jenis senyawa fitokimia dalam buah mengkudu adalah terpen, acubin, lasperuloside, alizarin, zat-zat antrakuinon, asam askorbat, asam kaproat, asam kaprilat, zat-zat skopoletin, damnakantal, dan alkaloid.

Senyawa turunan antrakuinon dalam mengkudu antara lain adalah morindin, morindon dan alizarin, sedangkan alkaloidnya antara lain xeronin dan proxeronin (prekursor xeronin). Xeronin merupakan alkaloid yang dibutuhkan tubuh manusia untuk mengaktifkan enzim serta mengatur dan membentuk struktur protein.

Komposisi kimia buah mengkudu dalam 100 g bagian yang dapat dimakan:

  • Air : 89,10%
  • Protein : 2,90%
  • Lemak : 0,60%
  • Karbohidrat : 2,20%
  • Serat : 3%
  • Abu : 1,20%
  • Lain-lain : 1%

Sumber: Jones (2000)

Kandungan nutrisi dalam 100 g buah mengkudu :

  • Kalori : (kal) 167
  • Vitamin A : (IU) 395,83
  • Vitamin C : (mg) 175
  • Niasin (mg) :  2,50
  • Tiamin (mg) : 0,70
  • Riboflavin (mg) : 0,33
  • Besi (mg) : 9,17
  • Kalsium (mg) : 325
  • Natrium (mg) : 335
  • Kalium (mg) : 1,12
  • Protein (g) : 0,75
  • Lemak (g) : 1,50
  • Karbohidrat (g) : 51,67

Sumber: Jones (2000).

Efek Farmakologi Buah Mengkudu

Berbagai penelitian telah membuktikan adanya aktivitas antibakteri dari mengkudu. Acubin, lasperuloside dan alizarin serta komponen antrakuinon lainnya terbukti mempunyai aktivitas antibakteri. Komponen-komponen tersebut dapat menghambat berbagai bakteri seperti P. aeruginosa, Proteus morgaii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, E. coli, Salmonella, dan Shigela serta dapat digunakan sebagai obat pada infeksi kulit, flu (batuk), dan demam yang disebabkan oleh bakteri. Ekstrak buah matang menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap P. aeruginosa, M. pyrogenes, dan E coli.

Toleran terhadap Rasa Sakit

Ekstrak mengkudu mempunyai efek analgesik dan sedatif. Sifat analgesik dari ekstrak mengkudu bila dibandingkan dengan morfin, mencapai 75%. Selain itu belum ada laporan yang menyatakan adanya pengaruh ketergantungan (adiktif) dan efek samping dari jus buah mengkudu. Pada binatang percobaan, jus mengkudu dapat membuat binatang tersebut lebih toleran terhadap rasa sakit.

Anti Kanker

Ekstrak buah mengkudu pada berbagai konsentrasi dapat menghambat produksi tumor necrosis factor-alpha (TNF-a) yang merupakan promotor endogen tumor. Jus mengkudu dapat menekan pertumbuhan kanker lewis lung carcinoma (LLC), yaitu nama sejenis kanker yang diinokulasikan ke dalam tikus percobaan melalui aktivitas sistem kekebalan tubuh inang.

Selain itu us buah mengkudu berfungsi sebagai imunomodulator yang mempunyai efek antikanker. Hal itu disebabkan jus mengkudu mengandung substansi kaya polisakarida yang menghambat pertumbuhan tumor. Kemungkinan jus mengkudu dapat menekan pertumbuhan tumor melalui aktivasi sistem kekebalan pada inang (Hirazumi dan Furuzawa 1999).

Menghambat Radikal Bebas

Beberapa peneliti telah melakukan pengujian aktivitas antioksidan buah mengkudu untuk mengetahui mekanisme efek pencegahan kanker. Hasil penelitian  membuktikan bahwa jus mengkudu sangat potensial untuk menghambat radikal bebas. Aktivitas antioksidan jus mengkudu dibandingkan dengan tiga jenis antioksidan yang sudah dikenal yaitu vitamin C, bubuk biji anggur dan piknogenol, yang diukur dengan menggunakan aktivitas penghambatan superoxide anion radicals (SAR), adalah 2,80x lebih kuat dari vitamin C, 1,40x lebih besar dari piknogenol, dan 1,10x lebih besar dari biji anggur.

Uji farmakokinetik untuk mengetahui frekuensi konsumsi dan dosis harian dari jus mengkudu telah dilakukan oleh Wang dalam Wang et al. (2002). Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi konsumsi jus mengkudu lebih penting daripada jumlah yang diminum. Konsentrasi skopoletin dalam beberapa organ mengindikasikan bahwa mengkudu diserap oleh jaringan yang berbeda sekitar 1 jam setelah dikonsumsi.

Tidak Menyebabkan Keracunan

Pengujian untuk mengetahui efek alergi dan toksisitas dari mengkudu menunjukkan bahwa pada tikus tidak terdapat tanda toksisitas, sedangkan pada babi tidak terdapat reaksi alergi (Anon dalam Wang et al. 2002). Hasil pengujian toksisitas jus mengkudu pada tikus Sprague Dawley dengan dosis 80 ml/kg bobot badan hewan uji tidak menunjukkan efek negatif. Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa jus mengkudu kemungkinan aman dikonsumsi sebanyak konsumsi produk minuman sari buah sejenis.

Selanjutnya Antara et al. (2001) menyimpulkan bahwa sediaan yang berupa cairan hasil perasan buah mengkudu aman untuk dikonsumsi dengan nilai toksisitas LD50 > 52,61 ml/kg bobot badan untuk pekatan sari buah atau setara dengan 480 g/kg bobot badan untuk buah segar.

Jenis senyawa fitokimia pada mengkudu dan manfaatnya :


Buah:

  • Alkaloid : (xeronin) Meningkatkan aktivitas enzim dan struktur protein, mengaktifkan fungsi kekebalan tubuh.
  • Polisakarida (asam glukoronat, glikosida) : Imunostimulan, antikanker, antibakteri.
  • Skopoletin : Memperlebar pembuluh darah, analgesik, antibakteri, antifungi, antiradang, antihistamin.
  • Vitamin C : Antioksidan.
  • Serat makan : Menurunkan kolesterol, mengikat emak, mengatur kadar gula darah.

Daun:

  • Glikosida (flavonol glikosida) : Obat cacing, TBC

Akar:

  • Antrakuinon (damnakantal) : Antikanker, antibakteri, antiseptik

Sumber: Apriantono dan Farid (2002) dalam Djauhariya (2003)

#dari: Jurnal Pertanian