Kolesterol adalah suatu senyawa yang dibutuhkan agar tubuh dapat melakukan fungsinya secara normal. Jika kadarnya berlebihan, dapat menyebabkan terjadinya berbagai kelainan di dalam tubuh, antara lain arterosklerosis. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kadar kolesterol menjadi tinggi, antara lain karena faktor keturunan atau pola hidup, selain itu ada beberapa penyakit seperti diabetes atau hipotiroid.
Peningkatan kadar kolesterol sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke. Diperkirakan peningkatan kolesterol ini menyebabkan 2,6 juta kematian (4,5% dari seluruh total kematian) dan 29,7 juta disability adjusted life years (DALYS), atau 2,0% dari seluruh total DALYS.
Berdasarkan data WHO, prevalensi tertinggi kolesterol tinggi adalah di Eropa (54%) untuk kedua jenis kelamin, diikuti Amerika (48%). Sedangkan Afrika dan Asia Tenggara dapat dikatakan memiliki prevalensi terendah dengan 22,6% di Afrika dan 29% di Asia Tenggara.
Salah satu pengobatan untuk menurunkan kadar kolesterol adalah obat dari golongan statin. Tetapi efek samping yang mungkin terjadi adalah rabdomiolisis dan miopati, serta kelainan enzim hati. Oleh karena itu, walau statin adalah obat yang sangat efektif dan baik mengatasi kelainan ini, masih dibutuhkan alternatif yang dapat mengurangi efek samping pengobatan.
Salah satu obat berasal dari sumber alami yang memiliki potensi menurunkan kadar kolesterol adalah bawang putih atau Allium sativum. Tanaman ini sudah sejak lama dibiakkan dan dikembangkan oleh manusia. Tanaman ini dipercaya dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskuler, vitalitas fisik dan seksual, kognitif, dan dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi. Selain itu, tanaman ini juga dipercaya memiliki profil antioksidan.
Tanaman ini memiliki zat aktif alliin. Zat ini nantinya akan berubah menjadi beberapa macam lemak dan senyawa larut air yang mengandung sulfur. Senyawa ini akan melepaskan hidrogen sulfida, yang menyebabkan bawang putih akan menghasilkan bau dan rasa yang khas. Aktivitas pada sistem hidrogen sulfida menyebabkan efek vasodilatasi pembuluh darah dan efek kesehatan lain. Salah satu efek yang ingin dilihat adalah terhadap profil lipid yang meliputi kadar HDL-C, LDL-C, total kolesterol, dan trigliserida.
Berdasarkan penelitian Seo, dkk. pada tikus percobaan dengan sindrom metabolik, penambahan bawang putih untuk menurunkan kadar trigliserida mendapatkan hasil cukup baik. Mader menyebutkan suatu penelitian multisenter dengan desain acak, tersamar ganda, dengan kontrol plasebo. Penelitian ini mencoba melihat efek pemberian tablet berisi 800 mg bubuk bawang putih yang sudah terstandarisasi dengan kandungan alliin 1,3% dalam terapi hiperlipidemia. Penelitian ini melibatkan 261 pasien dari 30 dokter umum di Jerman Barat dengan total kolesterol dan/atau trigliserida lebih dari 200 mg/dL. Penelitian selama 16 minggu ini menyimpulkan bahwa pemberian bawang putih mampu menurunkan kolesterol total rata-rata sebesar 12 % dan kadar rata-rata trigliserida sebesar 17%.
Pada suatu metaanalisis oleh Ried, dkk., ditemukan bahwa setelah penggunaan selama lebih dari 2 bulan, bawang putih secara efektif dapat menurunkan kadar total kolesterol plasma sebesar 17±6 mg/dL dan LDL-C sebesar 9±6 mg/dL pada individu dengan kolesterol total >200 mg/dL.
Penurunan kolesterol plasma 8% dikatakan memiliki kemaknaan klinik dan diasosiasikan dengan penurunan risiko kejadian koroner sebesar 38% pada usia 50 tahun. Selain itu, ditemukan juga bahwa pemberian bawang putih dapat ditoleransi secara baik pada semua uji dengan efek samping minimal. Dari metaanalisis ini disimpulkan bahwa bawang putih dapat menjadi alternatif pilihan yang memiliki keamanan yang lebih baik dari pada obat-obat kolesterol lain yang sudah ada di pasaran, terutama untuk pasien yang hanya mengalami kenaikan kolesterol ringan.
REFERENSI:
1. David C. Dugdale, David Zieve. High blood choleterol levels [Internet]. 2013 [cited 2014 Oct 21]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001440/.
2. WHO. Raised cholesterol [Internet]. [cited 2014 Oct 23]. Available from: http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/cholesterol_text/en/.
3. Lipitor (atorvastatin calcium) drug information: Side eff ects and drug interactions - prescribing information at [Internet]. RxList. [cited 2014 Oct 23]. Available from: http://www.rxlist.com/lipitor-drug/side-eff ects-interactions.htm.
4. Block E. Garlic and other Alliums: The lore and the science. Royal Society of Chemistry; 2010.p.475.
5. Majewski M. Allium sativum: Facts and myths regarding human health. Rocz Panstw Zakladu Hig. 2014;65(1):1-8.
6. Seo DY, Lee S, Figueroa A, Kwak YS, Kim N, Rhee BD, et al. Aged garlic extract enhances exercise-mediated improvement of metabolic parameters in high fat diet-induced obese rats. NutrRes Pract. 2012 Dec;6(6):513-9.
7. Mader FH. Treatment of hyperlipidaemia with garlic-powder tablets. Evidence from the German Association of General Practitioners’ multicentric placebo-controlled double-blind study.
Arzneimittelforschung. 1990 Oct;40(10):1111-6.
8. Ried K, Toben C, Fakler P. Eff ect of garlic on serum lipids: An updated meta-analysis. Nutr Rev. 2013 May;71(5):282-99.
#CDK